Rabu, 06 April 2011

[Unlucky] “My Life” - #1st Piece


Namun… Akhir – akhir ini aku merasa sangat kesal pada haraboji.. Ya.. Kenapa selama ini tak memberitahuku? Memberitahuku hal sepenting ini…





-Flash Back-

“Mwooo??!!”
“Ne.. Haraboji telah memutuskannya.. Perjanjian ini telah terjadi sejak 25th yang lalu.. Bahkan sebelum kau lahir..”
“Mwoo??!! Ta.. Tapii…”
“Mianhae.. Haraboji tak ingin memaksamu.. Tapi.. Ini demi kelangsungan hidup kita semua.. EunJae-ya..”
“Hah?! Maksud haraboji..?”
“Hmm.. Iya.. Kau tau? Selama ini.. Perusahaan kita bisa berdiri karena.. Bantuan dari teman haraboji.. Dan untuk membalas jasanya.. Haraboji berjanji.. Jika suatu saat EunMi memiliki seorang putri, maka haraboji akan menjodohkannya dengan cucu laki-laki kesayangannya.. Dan.. Jika perjanjian ini tak berlangsung dengan mulus.. Maka.. Mungkin kita bisa kehilangan segalanya.. EunJae-ya.. Nanti siapa yang akan membiayai pengobatan appamu lagi?”
“Berarti.. iii.. ini sama saja bengan haraboji menjualku bukan??!!”
“Mianhae.. Haraboji dulu merasa tak enak sekali atas segala bantuannya dalam mendirikan perusahaan ini.. Sehingga.. Terpaksa.. Haraboji melakukan perjanjian ini.. Jeongmal… Mianhae.. EunJae-ya..”

-Flash Back End-

EunJae POV

Sejak saat itu, aku terus mengurung diri di kamar. Aku merasa sangat kesal. Benar-benar kesal. Aku, seorang siswi kelas X-1 Royal College SHS bernama EunJae harus merasakan beban seberat ini – padahal besok adalah hari pertama tahun ajaran baru – Aku merasa, orang yang selama ini selalu menjadi kebanggaanku tibba-tiba memperlakukanku sekejam itu. Tega-teganya dia –haraboji – melakukan hal seperti ini. Menjodohkanku… Memangnya ini jaman apa hah?! Tapi… Siapa namja itu? Haraboji sama sekali belum mengungkit-ungkit namanya.. Aku terus berasumsi membayangkan semua ini dalam otakku. Hingga kepalaku menjadi sangat pusing. Dan.. Tanpa sadar, akupun telah terlelap.. Dibawah teriknya cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah jendelaku..

EunJae’s Fiance POV

“Bogoshipoyo.. Saranghae..”
Kata seorang namja seraya meletakkan karangan Lily Putih di atas sebuah gundukan tanah. Ya.. Gundukan tanah yang selama 7th ini telah menimbun jasad kekasih yang sangat dicintainya. Park Mi Young. Selama itu pula sang namja hidup merana. Sendirian. Kesepian. Namun, sebenarnya dalam benak namja tersebut masih tersirat sebuah keraguan. Apakah benar? Gadis yang menghembuskan nafas terakhir di pangkuan nya itu Mi Young? Memang itu wajah dan tubuh Mi Young. Namun, entah kenapa sang namja tersebut ragu. Mata dan hati gadis itu.. Bukanlah Mi Young. Walau jasad gadis itu mirip sekali dengan Mi Young. Namun, mata dan hati tetap tak bisa berbohong. Gadis yang telah meninggal 7th silam itu bukanlah Park Mi Young. Namja itu nampak sangat yakin. Walau tak ada yang mempercayainya. Bahkan, ibu Mi Young sendiri. Ketika namja itu masih sibuk dengan asumsinya tersebut.. Tiba-tiba..

“Yaaa! Captain Cho!”
teriak seorang gadis memanggil nama namja tersebut.
“Kyuu?? Kyu!!”
kali ini gadis yang 3 tahun lebih tua dari namja bernama Cho Kyuhyun tadi pun menepuk pundak Kyu.
“Ah.. Noona..”
balas Kyu datar seraya pergi meninggalkan gadis bernama Ah Ra itu.
“Yaaaa!! Tunggu aku Kyuuu!!”
BRRUUUM~ WUSH~
“Aaaaaaa!”
BRUUK!
“Loh? Kok gak sakit ya?”
“Noona.. Berapa beratmu hah?”
“Kyu?? Yaaa!! Kurang ajar kau!!” Teriak Ah Ra sambil memukul-mukul Kyu.
“Udah syukur noona aku selametin yaaa dari motor tadi.. Emang ada apa? Tumben noona mengikutiku? Tak cukupkah selama 10 jam lebih menatap wajahku yang sangat tampan ini di rumah?”
BLETAK!
“ Gak usah ke-PD-an deh Kyu! Kalo gak haraboji yang nyuruh juga aku gak mau ngikutin kamu”
“Emang ada apa?”
“Haraboji.. Udah nemuin.. Gadis yang selama ini dia cari.. Gadis yang katanya udah kaya cucu nya itu..”
“Terus? Apa hubungannya?”
“Dia itu… Ternyata tunanganmu Kyu..”
“MWOOO??!!”
“Ternyata.. Kalian udah dijodohin sejak 25th yang lalu.. Yah.. Bahkan sebelum kalian berdua lahir..”
“MWOOO??!!”
“Yaa! Berhentilah memasang tampang bodoh seperti itu!! Lebih baik.. Kamu ngomong sendiri sama haraboji deh..”
“Kajja!!”


Cho Ji Yeob’s Office Room

CKLEK~
“Kyu..?? Ada apa?? Oh! Kau telah mengetahuinya ya?”
“Apa maksud semua ini? Aku.. Hanya mencintai Park Mi Young.. Tak akan pernah berubah sampai kapan pun.. Dan aku sangat yakin dia masih hidup!”
“Yaa! Bukankah dari dulu aku tak pernah merestui hubungan kalian? Salahmu sendiri kau tak menurutiku. Lagipula apa yang kau harapkan dari gadis seperti Mi Young?”
BRAK!
“Maksud anda apa Presedir Cho?”
“Cih! Sadar Kyu! Dia hanya gadis penggoda yang mendekatimu karena uang!”
BRAK!
“Berhentilah menghinanya Tuan Presdir! Yang jelas! Aku menolak pertunangan ini mentah-mentah!”
“Baik kalau itu maumu! Kau tak akan pernah melihat Noona tercintamu Ah Ra memiliki kehidupan yang layak lagi! Eomma dan Appa mu juga! Asal kau tau Kyu.. Selama ini kita bisa hidup mewah seperti ini berkat teman haraboji.. Dia dan haroboji saling tolong menolong mengembangkan perusahaan ini hingga menjadi sebesar ini! Kalau perjodohan ini gagal, dalam perjanjian tertulis bahwa nantinya perusahaan ini akan diberikan kepada yayasan sosial untuk dikelola! Kau tahu itu Kyu??!!”
“YAA! CK! AISH! Tak cukupkah sekian lama anda mengatur hidup keluarga kami? Aku, noona, bahkan eomma dan appa.. Kau tau?! Betapa terkekangnya kami semua Presdir Cho!!”
“Yaa! Haraboji tidak setega itu Kyu! Kau lama-lama makin kurang ajar sejak dekat dengan Miyoung! Kalau haraboji seperti orang yang kau tuduhkan itu, aku tak akan pernah mengijinkanmu menjadi penyanyi!
 “Jangan bawa-bawa Miyoung! Ck~ Ooh.. Jadi, saat itu haraboji tidak tulus membiarkanku berkarir menjadi penyanyi? Dan haraboji menginginkan aku bertunangan sebagai balasan karena haraboji mengijinkanku jadi penyanyi? Hah?!”
PLAK!
“Kyu! Ini semua demi keluarga! Kau mau noona kesayangan mu hidup menderita? Dikeluarkan dari universitas kesayangannya karena tak mampu lagi membayar uang sekolah? Hah?!”
“Sudah cukup Presdir! Jangan bawa-bawa noona dalam masalah ini! Hhh! Ck! Aku sudah muak dengan semua perkataan anda! Permisi!”
CKLEK~ BRAK!

– Lobby –

“Gimana Kyu?”
“Molla..” jawab Kyu datar.
“Huuumm.. Pokoknya.. Noona akan selalu mendukung apa yang kau lakukan Kyu! Meski semua orang diseluruh dunia ini menentangnya!” ^o^
“Gomawoyo.. Noona..”
“Cheon…” belum sempat Ahra melanjutkan. Kyu telah menyelanya.
“Saranghae..”  Kata Kyu sambil membelai rambut Ahra.
“Ayo kita pulang” ajak Ahra.
“Eh iya.. Noona bawa saja mobil ku.. Aku lupa, aku ada janji sama temen di café deket sini”
“Eh? Bener?”
“Iya.. Aku jalan aja.. Hati-hati ya noona.. Bye..”
“Hati-hati juga.. Jangan pulang terlalu larut ya Captain Cho!”
“Ok.. Bye noona..”

EunJae POV

– In front of Coffee d’Oro –

Hmmm.. Bosan juga aku berada di kamar merenungi nasib seperti ini. Akhirnya kuputuskan untuk jalan-jalan sebentar dan sekedar minum kopi di sini. Coffee d’Oro. Nama yang cukup unik. Walau kedai kopi ini baru di buka kemarin, namun pengunjungnya sudah cukup banyak. Kuputuskan untuk segera masuk dan meminum secangkir kopi hangat. Sebagai penenang diriku – jiwaku – yang sedang labil ini.

– At Coffee d’Oro –

“Aigoo~ ramai sekali!” pekikku setelah sampai di dalam. Banyak orang mengantri di kasir hanya demi secangkir kopi – yang katanya sangat nikmat – Seandainya aku tidak sedang dalam kegalauan seperti ini sudah pasti kutinggalkan tempat ini dan beranjak pergi sejauh mungkin dari tempat sesak dan pengap ini. Namun, aku tetap bersabar dan menerima nasibku karena harus mengantri diurutan paling belakang.

Satu jam kemudian..

“Aigooo! Lama sekaliiii!” pekik ku sekali lagi dengan nada mengenaskan. Yak, akhirnya sudah sejam lebih aku mengantri hanya untuk secangkir kopi! – betapa bodohnya aku ini – Rasanya dari tadi ingin sekali untuk pergi saja dan mencari tempat lain yang jauh lebih nyaman. Tapi entah kenapa hasratku sangat tertarik sekali untuk tetap tak beranjak dari tempatku. Terus bersabar menunggu antrian. Aku sendiri heran. Mengapa aku tak mau beranjak juga dari tempat ini? Ak sudahlah. Toh, tinggal 2 orang lagi yang mengantri di depanku.

– Cashier –

“Silahkan. Mau pesan apa?” sapa pelayan ramah.
“Huumm.. Apa ya?” gumamku. Aku berpikir sejenak.
“Ah! Black Coffee saja.” Kataku. Yah.. Seperti Min-ppa.. Biasanya dia selalu meminum Black Coffee ketika sedang banyak pikiran. ^^
“Tunggu sebentar.” Kata pelayan seraya membuat pesananku segan sangat cepat dan terampil.
“Ini silahkan. Ada yang bisa dibantu lagi?”
“Ah tidak..”
“Jadi, semuanya 100 won.”
“Ah baiklah. Ini.”
“Terimakasih.”

Aku berjalan menjauhi kasir seraya membawa cangkir kopi ku yang masih sangat panas ini ke meja di pojokan. Di tempat paling sepi dan terpencil di kedai ini. Karena aku butuh K-E-T-E-N-A-N-G-A-N. Tapi, tiba-tiba saja dompetku terjatuh. Dan secara spontan aku langsung memungutnya. Namun…

Author POV

BRRRUK! BYUUR~
“OMO! OMO! OMO! Panaaas!!” teriak Eunjae karena seseorang tanpa sengaja menabraknya dan menumpahkan secangkir Black Coffe panas ke punggungnya, saat dia sedang memungut dompet.
“Hah? Kenapa bisa ada orang di depanku?”
“Yaa! Masa kau tidak lihat sih?! Matamu di mana hah?!” maki EunJae.
“Oh. Kau terlalu pendek sih. Jadi aku tidak melihatmu. Mian.” Kata namja ber-syal tebal itu lagi.
“Ya! Kau! Sudah salah, masih menghina orang pula! Cish~” kata EunJae marah-marah seraya berdiri dan berkacak pinggang dengan tangan kirinya.
“Siapa yang menghinamu. Lihat. Semua orang di sini juga tahu kalau kau itu P-E-N-D-E-K!”
“Yaak! Kurang ajar kau!”
“Memang. Lihat saja tinggimu jika dibandingkan denganku nona pendek.”
“Ini tinggi normal tahu! Kau saja yang tak pernah berkaca bahwa tinggimu itu sama sekali tidak normal! Seperti tiang listrik saja!”
“Kaaauu!” kata namja itu dengan emosi yang telah memuncak.

Namun, ditengah pertengkaran besar mereka – yang kini telah menjadi tontonan seluruh pengunjung – ada dua malaikat kecil yang dengan santainya bermain dan berlari-lari. Dan tanpa sengaja mereka menabrak EunJae.
BYUUR~ PRANG!
“Yaa! Gadis bodoh! Kau apakan hoodie musim semi baruku?!” bentak namja itu garang.
“Yaa! Itu salah mereka menabrakku! Lagipula itu adalah balasan dari yang Maha Kuasa karena kau telah berlaku tak sopan padaku!” bentak EunJae tak mau kalah.
“Hei.. Kalian..” tiba-tiba ada suara serak bernada mencekam dari belakang mereka.
“Cepat ikut aku!” kata orang itu lagi dengan nada memaksa sambil menarik mereka.

–Manager’s Room –

“Yaaa! Kalian mau apa hah di sini?! Membuat keributan di kedaiku!”
“Mianhae”
“Jeongmal Mianhae”
“Kalian pikir maaf saja cukup hah?! Kalian harus bekerja secara cuma-cuma di sini sampai kedai ini tutup nanti malam!”
“MWOOO??!!” mereka berdua menganga tak percaya.
“Ne. Sudah kalian ganti pakaian dan segera pergi ke dapur untuk mencuci piring.” Kata ahjusshi setengah baya itu ketus.
“Tunggu ahjusshi. Aku kan tak melakukan apa-apa. Setidaknya aku tak sampai menjatuhkan cangkir hingga pecah seperti nona pendek ini”
“Yaa! Dasar kau tiang listrik!”
“SUDAH CUKUP!! Ini celemek kalian! Cepat sana pergi ke dapur!” bentak sang pemilik kedai yang darahnya sudah sampai ke ubun-ubun.

–Kitchen –

“Yaa! Tuan tiang listrik.. Kenapa kau memakai masker hah?!”
“Aku alergi pada bau-bau aneh di sini” kata namja itu bohong.
“Cish~ dasar namja sombong!”
“Apa kau benar-benar tak tahu hah gadis bodoh? Mengapa aku memakai ini? Bisa-bisa jadi skandal di mana-mana kalau aku seorang penyanyi tenar bernama Cho Kyuhyun di hukum mencuci piring di kedai kopi bersama gadis pendek sepertimu!” kata namja yang ternyata benama Cho Kyuhyun itu dalam hati.

Beberapa jam setelah itu pun mereka masih saja bertengkar bak kucing dan tikus. Mereka sama-sama keras kepala dan egois. Hingga tingkah mereka membuat pegawai yang lain menjadi frustasi dan tidak bisa berkonsentrasi bekerja. Manager kedai itu pun tambah naik pitam karena mereka sangat berisik sekali, hingga suara mereka terdengar di seluruh penjuru kedai – yang sebelumnya cukup tenang dengan iringan musik klasik yang mengalun dengan glamour nya –
Tanpa terasa.. Waktu pun telah menunjukka pukul 21.00 KST. Kedai sudah hamper di tutup. Semua staff dan OB juga manager sedang sibuk bersiap-siap untuk pulang. Kecuali Kyuhyun dan Eunjae. Mereka sedang menikmati nikmatnya kebebasan dengan secangkir Black Coffee..

–Staff Room –

 “Huuaaaah! Legaaa!” teriak Eunjae tak tahu malu.
“Gadis bodoh” cela Kyuhyun seraya membuka maskernya.
“Eh iya.. Ngomong-ngomong.. Siapa namamu?” Tanya EunJae sambil menyeruput kopinya.
“Eh?” Kyuhyun ternganga.
“Aku Tanya namamu bodoh =,=”
“Hmm..” Kyuhyun hanya termenung
“Kau tak punya nama ya? Baiklah! Aku akan memberimu namaaa…. Tuan Tiang Listrik! Ah jangan, terlalu panjang. Tuan Sok Keren! Aneh.. Raja Setan! Haha.. Cukup bagus kurasa.. Hmm.. atau…” EunJae belum sempat menyelesaikan perkataanya.
“Cho Kyuhyun” Kyuhyun telah memotong perkataan EunJae.
“Eh? Sepertinya aku tak asing dengan nama itu..”
“Tentu saja gadis bodoh ==# Tidak kah kau menyadarinya?”
“Menyadari apa?”
“Ah! Sudahlah! Aku lelah berlama-lama mengobrol dengan mu!”
“Eh?”
“Lebih baik aku pulang saja” kata Kyuhyun datar seraya pergi meninggalkan EunJae
“Yaa! Dasar namja baboo! Seharian ini moodku jadi jelek gara-gara si bodoh Cho Kyuhyun apalah itu!” teriak EunJae tak tahu malu di dalam kedai – untung semua orang sudah pulang –
EunJae kemudian bergegas pergi – tanpa membereskan cangkirnya – karena nampaknya waktu sudah menunjukkan pukul 21.30.

EunJae POV

“Aiish! Mereka – oppa dan haraboji – pasti marah-marah begitu aku samapi di rumah! Haaah!”
“Waaah~ Bintang malam ini indah sekali yaa.. Andai aku bisa melihat bintang lagi seperti dulu bersama umma..” tanpa terasa diujung mataku telah terbentuk aliran sungai kecil, yang lama-lama makin mengalir deras dari ujung mataku hingga membasahi wajahku. Ya. Aku menangis. Selalu menangis di bawah bintang. Bintang. Satu-satunya penghubung antara aku dan ibu. Dan juga… Dia.

Aku berjalan masih sambil terisak. Hingga tanpa kusadari ternyata daritadi ada orang yang mengikutiku dari belakang. Dan tiba-tiba saja menodongku.
“Hahahahaha” tawa mereka
“Mau apa kalian?” kataku menggertak
“Hmmm? Menurutmu kami mau apa?”
“Aku tak punya uang. Pergilah.”
“Wow.. Wow.. Wow.. Gadis kecil ini mulai memberontak rupanya.”
“Yaa! Sudah kubilang kan aku tak punya uang!!” bentakku kesal. Hah! Baru saja aku seharian ini dibuat kesal oleh si bodoh Kyuhyun siapalah itu! Ditambah lagi harus bertemu orang-orang seperti ini. Cish!
“Hehehe..” segerombolan preman itu masih tertawa tak jelas. Dan aku merasa bahaya mulai mengancamku. Tapi tiba-tiba..

Author POV

BRUKK! BUK! BUK! BUK! GRUDAK! PLAK!
“Pergi sana! Dasar preman-preman kelas teri!” bentak seorang namja.
“Ah! Yoochun! Tumben datang disaat yang tepat”
“Ehehe.. Tadi aku habis dari rumahmu. Biasa maen sama Heechul. Lalu, aku mecarimu. Tapi katanya kau belum pulang. Untungnya aku segera memutuskan untuk pergi keluar mencarimu, hingga akhirnya kutemukan kau di sini.” Kata namja bernama Yoochun tadi dengan penuh semangat.
“Untuk apa mencariku?”
“Tak apa~ hehe” jawab Yoochun sambil tertawa.
“Ayo kita pulang.. Tadi kuparkir mobilku di….”
“Uhm?”
“Dimana ya?!” Tanya Yoochun panik.
“Yaaa! Park Yoochun! T^T kau merusak moodku!”
“Mianhae EunJae-ya.. Hmm.. Tapi sepertinyaaa…. Ah iya! Itu! Kajja!” kata Yoochun seraya menarik tangan EunJae.

Yoochun adalah salah satu dari beberapa “Pengeran Sekolah” di Royal College SHS – sekolah EunJae kelak – Dia adalah anak dari seorang wanita perancang busana terkenal dan seorang pria pengusaha pengilangan minyak. Namun, orang tua nya telah bercerai saat umurnya 7 tahun. Sejak saat itu dia memutuskan untuk pergi dari rumah dan hidup mandiri. Dia awalnya bekerja serabutan sebagai pengantar susu atau penjual Koran. Hingga dia akhirnya memulai bisnis kecil ketika kelas 2 SMP.




Sejak TK dia telah bersahabat karib dengan Heechul. Dia sudah mengenal Heecul sejak umur 3 tahun. Dan sampai sekarang selalu sekelas denagn Heechul. Sekarang dia telah sukses menjadi pengusaha muda sekaligus model di majalah fashin terkenal. Dia mengenal EunJae saat umurnya 8 tahun. Sejak saat itu pula mereka jadi akrab. Hingga banyak yang salah sangka tentang hubungan mereka. Mereka sebenarnya hanya bersahabat. Lagipula Yoochun telah mempunyai banyak – sekali – pacar dari kalangan model. Jadi diantara mereka berdua tak ada apa-apa. Namun sepertinya takdir berkata lain….

Park Yoochun’s Porsche Carrera GT



“Aaargggh!” teriak EunJae frustasi seraya membanting pintu mobil.
“Hei! Ini Porsche baruku tahu! Kau kenapa? Sepertinya moodmu sedang jelek ya?”
“Ne!”
“Mau cerita?” tawar Yoochun dengan senyum khasnya.
“Panjaaaang sekali ceritanya~” keluh Eunjae.
“Hmm.. Intinya saja”
“Baiklah.. Hari ini ada namja babo yang mebuatku kesal!”
“Kesal kenapa?”
“Aaargh! Dia selalu membuatku kesal dengan tingkah sok nya itu!” teriak EunJae.
“Ooh.. Kukira kau kesal karena dia telah mencuri hatimu..” kata Yoochun sambil tersenyum licik.
“Eh?”
“Ah.. Tidak.. Hmm.. Kau tahu siapa dia?”
“Ya. Namanya Kyuhyun. Cho Kyuhyun.”
CKKKIIIT! JDUG!
“Eh?! Kenapa tiba-tiba berhenti?”
“EunJae-ya…”
~hening~
“BABOOOO!!!!” teriak Yoochun tiba-tiba.
“Ha?”
“Kyu kan? Kyuhyun ? Cho Kyuhyun kan?”
“Ne” jawab EunJae datar.
“Tak sadar kah kau?”
“Sadar apa?”
“ BUKANKAH ITU NAMA MEMBER SUPER JUNIOR K.R.Y??!!! IDOLA KESAYANGANMU ITU?! BABOOO!!!!”

EunJae hanya membelalakan matanya dan membuka mulutnya seperti ikan hiu yang siap menangkap mangsanya….

-to be continued-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar